Dr. Zhang mengatakan penggunaan ketan merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada jaman tersebut.
Para
pekerja membangun Tembok Besar pada jaman Dinasti Ming, sekitar 600
tahun silam dengan mencampurkan tepung ketan dengan kapur, sebagai
bahan standar campuran perekat, ujar Dr. Zhang Bingjian.
Campuran
ketan mengikat batu bata begitu erat banyak rumput liar tidak bisa
tumbuh. Namun, penolakan luas terjadi di selatan China terhadap
pembangunan Tembok tersebut karena kaisar Ming meminta panen ketan di
selatan untuk makanan pekerja dan sebagai campuran semen.
"Campuran
perekat semen kuno tersebut, terdiri dari semacam campuran khusus
organik dan anorganik," ujar Dr. Zhang, pakar kimia dari Universitas
Zhejiang, kota Hangzhou, China Timur, seperti dilansir Telegraph.
"Komponen organik, amilopektin, berasal dari bubur ketan yang ditambahkan ke dalam campuran semen," imbuhnya.
"Komponen
anorganiknya adalah kalsium karbonat dan komponen organiknya adalah
amilopektin yang berasal dari ketan. Amilopektin membantu menciptakan
mikrostruktur padat, menjadikan Tembok Besar lebih stabil serta
memiliki kekuatan mekanis yang lebih besar," menurut laporannya dalam
jurnal American Chemical Society.
Dr.
Zhang mengatakan, penggunaan ketan, bahan makanan pokok Asia Timur,
merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada saat itu, yang
membantu berbagai pusara, pagoda dan tembok pada jaman Dinasti Ming
dari hantaman cuaca, gempa bumi serta bencana alam lainnya. (Oleh:
Malcolm Moore /telagraph/sua)
http://erabaru.net/top-news/40-news5/14093-kekuatan-tembok-besar-china-berasal-dari-qberas-ketanq
0 komentar:
Posting Komentar