Allah telah menciptakan Alam raya yang sedemikian luas, dan bila bumi
dibandingkan dengan Alam semesta, maka sungguh Bumi hanyalah sebutir
pasir ditengah tebaran pasir angkasa raya yang sangat-sangat luas tak
berhinggga.
Bila dicermati dengan sangat cermat, bumi yang sangat kecil ternyata
memiliki kelengkapan yang luar biasa, dan bahkan hingga saat ini bumi
telah dihuni sekitar 7 milyar manusia, bila pengelolaan dilakukan dengan
baik, maka sebenarnya 7 milyar manusia tersebut bisa merasakan
kesejahteraan. Segala puji bagi Allah Tuhan pencipta semesta Alam.
Dalam diri manusia pun bila dicermati maka terdapat
bertrilyun-trilyun sel penyusun seluruh tubuhnya dan sekaligus sel-sel
makhluq asing seperti bakteri, virus dan sejenisnya. Segala puji bagi
Allah Tuhan pemilik semesta Alam.
Dalam sebuah sel makluq hidup ternyata memiliki kerumitan yang lebih
rumit dibandingkan dengan pengorganisasian sebuah perusahaan manufaktur
yang dibuat oleh manusia, bahkan dalam DNA terdapat sebuah
perintah-perintah otomatis tentang kerja sebuah sel, sedemikian rumitnya
sehingga 46 sel kromosom mampu membangun diri secara otomatis menjadi
sebuah makluq yang bernama manusia, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta
Alam.
Demikian cangihnya proses perjalanan alam makro dan alam mikro,
semuanya berjalan selaras dengan perjalanan otomatis sesuai dengan
kehendak Allah Tuhan semesta Alam, sehingga perjalanan menjadi harmonis
dan berjalan dari waktu ke waktu tanpa henti dengan sangat selaras dan
menakjubkan.
Allah SWT yang telah membuat selaras perjalanan alam makro dan alam
mikro menguji manusia dengan perintah dan larangan, bila manusia mau
merendahkan diri kepada Allah yang Maha Agung, maka kehidupan di dunia
ini menjadi selaras. Sebaliknya bila manusia mengingkari petunjuk Allah
dan mengabaikannya maka kehidupan alam manusia akan mengalami kekacauan.
Salah satu petunjuk Allah yang perlu diperhatikan oleh manusia adalah
berkenaan dengan pengelolaan Harta Benda, sebagaimana firman-firman
Allah yang artinya
.
Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat. Dan apa-apa yang
kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapa
pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang
kamu kerjakan. (QS. 2:110)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal
saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di
sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati. (QS. 2:277)
Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka
dan orang-orang mu’min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan
kepadamu (al-Qur’an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan
orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami
berikan kepada mereka pahala yang besar. (QS. 4:162)
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di
akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah
berfirman:”Siksaku akan Ku-timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan
rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku
untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami”. (QS. 7:156)
.
.
Ayat-ayat yang senada
dengan ayat-ayat tersebut di dalam Al-Qur’an terdapat kira-kira 35 ayat,
dan yang membahas tentang harta benda lebih dari itu.
Allah memerintah kepada manusia untuk menjadikan harta yang dimiliki
oleh Allah dan dipinjamkan kepada manusia untuk dikelola sebaik-baiknya
untuk mencari pahala kebaikan di dunia dan di akherat.
Dalam kehidupan Islam yang mendasarkan hidupnya dengan Iman dan amal
sholih, kesejahteraan Umat Islam adalah merupakan cita-cita bersama.
Ketekunan untuk beribadah kepada Allah akan menumbuhkan kesadaran akan
posisi harta. Harta tidak bermanfaat kecuali jika digunakan untuk
meningkatkan iman dan amal shalih.
Umat Islam harus meningkatkan imannya sehingga bisa mendudukan harta
pada kedudukan yang semestinya. Bila Umat sudah memiliki kwalitas taqwa
yang tinggi, tentu pundi-pundi harta yang dipinjamkan Allah kepada
tiap-tiap indifidu akan ditukarkan dengan amal-amal kebaikan.
Dan Bahkan umat Islam tidak
lagi memerlukan system PERBANKAN sebagaimana yang telah dibangun oleh
sistem non Islam. Namun pasti dan pasti dan pasti dan pasti dan pasti
BAITUL MAL (Rumah Harta) merupakan lembaga yang paling melimpah dengan
harta-harta umat Islam yang ingin menukarkan hartanya dengan pahala di
dunia dan di akherat.
Allah telah menuntut Umat Islam generasi pertama untuk memiliki Rumah
Harta (BAITUL MAL), dalam perjalanannya, Abdurrahman Bin Auf telah
pernah memasukkan 700 ekor unta besarta dagangan diatasnya untuk
dimasukkan BAITUL MAL, yang kemudian digunakan untuk jalan-jalan
Sabilillah.
Umat Islam di zaman Modern ini ditantang oleh Islam untuk kembali
mewujudkan sIstem BAITUL MAL, yang telah dimiliki oleh generasi umat
Islam yang paling awal. Yang dikelola oleh orang-orang yang sangat
menginginkan pahala di akherat, Yang Cerdas, Yang Jujur dan Berilmu
sebagaimana Nabi Yusuf mengelola harta di saat menjadi Bendaharawan di
Mesir.
Harta yang telah bertumpuk tumpuk di BAITUL MAL, dapat dijadikan oleh
umat Islam untuk membangun kesejahteraan bersama, seperti meningkatkan
ilmu dan keahlian umat Islam, untuk membangun sarana kehidupan umat
Islam dan juga untuk membangun usaha-usaha bersama baik skala kecil,
skala besar atau skala Global yang akan memperkuat kesejahteraan umat
Islam dan umat manusia.
Jalan menuju kepada terbentuknya BAITUL MAL yang suci bersih dan
AMANAH, diperlukan kwalitas keimanan umat yang prima. Sehingga setiap
kelebihan harta tidak lagi disimpan di rumah-rumah atau di Bank-Bank,
namun bisa diserahkan ke BAITUL MAL, untuk dikelola menjadi sebuah MAL
(Harta-harta) yang hidup dan tumbuh dan berpahala yang melimpah di dunia
dan akherat.
Pengelolaan harta yang salah oleh indifidu sering berakibat fatal
seperti pepatah AYAM MATI DI LUMBUNG PADI, sebuah keluarga memiliki
harta yang melimpah-limpah namun kemudian mereka terjerumus dalam
dosa-dosa besar akibat harta yang dimiliki. Disisi lain kejahatan umat
meningkat karena banyak indifidu-indifidu yang terjebak dalam serba
kekurangan baik ilmu, iman dan harta, sehingga mereka terjerumus menjadi
penjahat.
Dengan Harta dari BAITUL MAL, umat Islam bisa menyekolahkan
generasi-generasi penerus untuk memiliki ilmu-ilmu yang memadai dalam
mengelola Dunia, dan sekaligus dari harta di BAITUL MAL, dapat digunakan
untuk membangun Industri-Industri klas kecil, klas menengah, atau
bahkan klas GLOBAL, klas Dunia, yang dikelola oleh orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Hari akhir.
Sebenarnya Bila keimanan
seseorang telah terbangun dengan sempurna, maka mudah bagi mereka untuk
menyerahkan harta-harta mereka ke BAITUL MAL, namun pihak-pihak
pengelola BAITUL MAL, haruslah mampu mengelola harta-harta tersebut,
bahkan harus lebih cermat dan lebih teliti dibanding pengelolaan harta
yang dilakukan oleh seorang Mentri Keuangan dalam sebuah Negara.
Kapan Orang-Orang beriman di Zaman ini terketuk hatinya untuk
membangun dan membesarkan sebuah BAITUL MAL, karena BAITUL MAL
disitulah berkumpul kembali harta Allah, orang-orang beriman menitipkan
hartanya kembali kepada Allah untuk ditukar dengan kebahagiaan dunia dan
akherat. Maka pengelola BAITU MAL haruslah orang-orang yang tidak lagi
butuh dengan kesenangan Dunia, namun mereka-mereka yang telah
mengurbankan dunia untuk mendapatkan keridhoan Allah dan kebahagiaan di
Akherat. Yang Berilmu, yang Cerdas, dan yang Bertaqwa dan ikhlas mengisi
hidupnya untuk mengurusi BAITUL MAL.
Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta Alam, semoga Allah
mengilhami umat Islam di zaman modern ini untuk mewujudkan BAITUL MAL
yang sesungguhnya, dan dapat menggerakkan roda kesejahteraan umat
manusia, dan menguatkan pribadi-pribadi umat Islam untuk lebih bersyukur
kepada Allah, Dunia yang Baldatun thoyyibatun wa Robbun Ghofur. Semoga
Allah mewujudkan BAITUL MAL yang AMANAH untuk kita umat Islam di Zaman
modern ini. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar