Segala
puji bagi Allah, Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang senantiasa
tekun mengikuti jalan petunjuk-Nya, amien.
Segala puji bagi Allah, pernahkah diri kita saat bangun dari tidur di
pagi hari lalu kita memikirkan bahwa diri kita hidup ini dengan NYAWA
yang dipinjamkan oleh Allah kepada kita ???, dan suatu saat NYAWA itu
kemudian akan diminta oleh yang memiliki NYAWA, yaitu Allah Tuhan
Semesta Alam, sebagaimana firman-Nya yang artinya…
.
Maka mengapa ketika NYAWA sampai di kerongkongan, (QS. 56:83)
padahal kamu ketika itu melihat, (QS. 56:84)
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu.Tapi kamu tidak melihat, (QS. 56:85)
maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah) (QS. 56:86)
Kamu tidak mengembalikan NYAWA itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar, (QS. 56:87)
adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), (QS. 56:88)
maka dia memperoleh rezki serta surga kenikmatan. (QS. 56:89)
.
Maka mengapa ketika NYAWA sampai di kerongkongan, (QS. 56:83)
padahal kamu ketika itu melihat, (QS. 56:84)
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu.Tapi kamu tidak melihat, (QS. 56:85)
maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah) (QS. 56:86)
Kamu tidak mengembalikan NYAWA itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar, (QS. 56:87)
adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), (QS. 56:88)
maka dia memperoleh rezki serta surga kenikmatan. (QS. 56:89)
.
Segala puji bagi Allah, betapa kesadaran kita tentang kepemilikan NYAWA yang Allah pinjamkan kepada kita ini adalah sesuatu yang sangat besar manfaatnya, agar kita mau berpikir berikutnya, mengapa Allah meminjami kepada kita masing-masing NYAWA ???, mengapa kita dipinjami oleh Allah dengan NYAWA dan kemudian kita diberi kesempatan untuk hidup di muka bumi.
Segala puji bagi Allah, betapa kesadaran kita tentang kepemilikan NYAWA yang Allah pinjamkan kepada kita ini adalah sesuatu yang sangat besar manfaatnya, agar kita mau berpikir berikutnya, mengapa Allah meminjami kepada kita masing-masing NYAWA ???, mengapa kita dipinjami oleh Allah dengan NYAWA dan kemudian kita diberi kesempatan untuk hidup di muka bumi.
Pernahkan kita berpikir sejenak ketika orang tua kita memadu kasih
sayang sehingga kemudian lahirlah kita sebagaimana firman Allah yang
artinya
.
dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, (QS. 53:44)
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. (QS. 53:45)
dari air mani, apabila dipancarkan. (QS. 53:46)
Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati), (QS. 53:47)
.
dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, (QS. 53:44)
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. (QS. 53:45)
dari air mani, apabila dipancarkan. (QS. 53:46)
Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati), (QS. 53:47)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (QS. 23:12)
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (QS. 23:13)
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (QS. 23:13)
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban) (QS. 75:36)
kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, (QS. 75:38)
kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, (QS. 75:38)
.
Dapatkah firman Allah tersebut menggugah kesadaran kita, siapakah yang telah melindungi air mani yang dipancarkan itu, dan kemudian kemudian saling bertemu dan kemudian jadilah manusia ???, siapakah yang mengkondisikan dan mengamankan perjalanan setitik air mani di rahim seorang ibu dan kemudian tumbuh menjadi bayi dan lahir manusia ke dunia ini ???
Dapatkah firman Allah tersebut menggugah kesadaran kita, siapakah yang telah melindungi air mani yang dipancarkan itu, dan kemudian kemudian saling bertemu dan kemudian jadilah manusia ???, siapakah yang mengkondisikan dan mengamankan perjalanan setitik air mani di rahim seorang ibu dan kemudian tumbuh menjadi bayi dan lahir manusia ke dunia ini ???
Kesadaran yang demikian kita harapkan dapat menggugah hati kita untuk
kemudian sadar bahwa di dunia ini kita juga membutuhkan perlindungan
Allah SWT. Setidaknya ketika kita telah mulai menyadari, kita kemudian
menangisi diri dan anak-anak kita bahwa kita dan mereka itu semua
membutuhkan bimbingan dan perlindungan Allah SWT dalam menempuh
kehidupan di dunia ini.
Walhasil bahwa di saat NYAWA-NYAWA masih ada di dalam raga kita,
masih dipinjamkan kepada kita, kita harus bersegera menyambut bimbingan
Allah dan perlindungan-Nya dengan tekun belajar dan menempuh jalan
petunjuk-Nya.
Dengan mengingat akan lemahnya kedudukan kita, sebaliknya dengan
melihat akan begitu Maha Mulia, Maha Tinggi dan Maha Perkasa nya Allah
SWT, mendidik jiwa manusia untuk segera lari kepada Allah dan bersegera
meninggalkan kelalaian-kelalaian yang tersebar luas di zaman di hari
ini.
Banyak manusia yang akan menyesal di akherat, disebabkan mereka telah
kembali ke akherat dengan kedudukan NYAWA yang rendah yang jauh dari
Allah, bahkan mereka dibersamakan dengan syaitan di neraka yang
menyala-nyala, sebagaimana firman-Nya yang artinya
.
hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka:”Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (QS. 67:8)
Mereka menjawab:”Benar ada”,sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. (QS. 67:9)
Dan mereka berkata:”Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. 67:10)
Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. 67:11)
.
Demikianlah penyesalan NYAWA-NYAWA yang mengabaikan peringatan Allah, sehingga mereka di akherat harus ditempatkan di tempat yang amat menyusahkan.
.
hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka:”Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (QS. 67:8)
Mereka menjawab:”Benar ada”,sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. (QS. 67:9)
Dan mereka berkata:”Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. 67:10)
Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. 67:11)
.
Demikianlah penyesalan NYAWA-NYAWA yang mengabaikan peringatan Allah, sehingga mereka di akherat harus ditempatkan di tempat yang amat menyusahkan.
Marilah kita umat manusia, apalagi kita umat manusia yang sedang
berada di kedudukan puncak, sedang duduk sebagai PEMIMPIN, sebagai
PANUTAN, sebagai KOORDINATOR, Lihatlah dengan seksama, ketika sebuah
system yang salah tetap dilestarikan, hingga timbul istilah Penyimpangan
yang dilakukan secara bersama-sama, dan ketika orang-orang yang baik
sudah tidak mampu lagi melakukan perbaikan, disebakan karena system yang
salah yang sudah berakar dan berurat menggurita dalam sendi-sendi
kehidupan.
PEMIMPIN, PANUTAN, KOORDINATOR, dihari ini pun biasanya sudah
memiliki umur yang sudah cukup, dan beberapa saat lagi, NYAWA-NYAWA itu
akan diambil oleh yang empunya NYAWA, yaitu Allah SWT. Jangan sampai
NYAWA kita termasuk NYAWA yang berkedudukan rendah dan harus ditempatkan
di neraka.
Sambutlah wahai para PEMIMPIN, para PANUTAN, para KOORDITOR,
selamatkan dirimu, keluargamu, sahabatmu, masyarakatmu, bangsamu, untuk
segera sadar dan kembali kepada jalan-jalan Allah, kembalilah kepada
ketekunan menekuni petunjuk-petunjuk Allah, Al-Qur’an dan As-Sunnah,
dialah jalan bimbingan dan jalan perlindungan Allah terhadap kehidupan
di dunia ini, untuk mencapai ketinggian dan kesucian NYAWA-NYAWA manusia
.
Katakanlah:”Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 39:53)
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. 39:54)
Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu(Al-Qur’an) sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, (QS. 39:55)
supaya jangan ada orang yang mengatakan: “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah). (QS. 39:56)
.
Katakanlah:”Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 39:53)
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. 39:54)
Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu(Al-Qur’an) sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, (QS. 39:55)
supaya jangan ada orang yang mengatakan: “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah). (QS. 39:56)
.
Wahai para GURU masyarakat, sadarlah bahwa kesesatan yang telah
menjamur ditengah-tengah kehidupan, diantaranya adalah termasuk
kekurangan-kekurangan yang telah tumbuh akibat salah didik dan salah
ajar. Seharusnya DUNIA PENDIDIKAN ikut menangisi kondisi zaman, mengapa
anak-anak didik kita, mereka lebih suka memilih jalan yang salah
dibanding jalan yang benar.
Kebanggaan meluluskan alumni harus disertai dengan koreksi diri,
berapa anak-anak didik kita yang telah menyimpang hidupnya akibat
minimnya bekal TUNTUNAN AGAMA ISLAM, atau bahkan KETIDAK TANGGUHNYA
dalam BERPENDIRIAN MEMEGANG KEBENARAN DAN KESANTUNAN dalam menghadapi
godaan dan penyimpangan-penimpangan zaman yang terjadi dalam kehidupan.
Apakah memang kita ini manusia, masyarakat, sekumpulan manusia yang
berkwalitas sebagaimana pepatah SEPERTI AIR DI DAUN TALAS, dan kemudian
kita tanyakan dalam hati sanubari kapan kita memiliki pendirian,
terutama memegang teguh pertanggung jawaban jalan kehidupan kita yang
akan kita hadapi ketika kita menghadap kepada Allah SWT yang telah
memberi NYAWA kehidupan kepada kita.
Kita membutuhkan figure-figur GURU, PANUTAN dan PEMIMPIN yang
memiliki ketegasan dalam memegang amanah jalan lurus kehidupan, dan
tidak mudah tergoyah dengan hempasan ombak Zaman yang penuh dengan
kepengapan budaya memeperturutkan hawa nafsu dan melanggar bimbingan
kebenaran dan kesopanan.
Kita membutuhkan manusia-manusia PANUTAN yang memiliki ketegasan di
dalam memegang teguh kebenaran yang datang dari Allah SWT, Tuhan
Pencipta, dan Pemilik serta Pemelihara semesta Alam, Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa. Sehingga NYAWA mereka kembali kepada Allah dalam keadaan
di rahmati dan diridhoi.
.
Hai jiwa yang tenang. (QS. 89:27)
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. (QS. 89:28)
Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, (QS. 89:29)
dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. 89:30)
.
Hai jiwa yang tenang. (QS. 89:27)
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. (QS. 89:28)
Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, (QS. 89:29)
dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. 89:30)
.
Mari berbondong-bondong mengaji Al-Qur’an dan As-Sunnah, kemudian
kita hayati dan kita amalkan, dan rasakan sejuknya kebahagiaan iman,
karena disanalah tempat berlabuh yang paling aman dari kekacauan dan
kerusakan zaman, disanalah tempat yang sejuk dan menenangkan NYAWA-NYAWA
kita sebelum kita dipanggil oleh Allah masuk kedalam surga-Nya di
akherat kelak Wallahu a’alam.
0 komentar:
Posting Komentar